Keluarga emak

    Perkenalkan emak tinggal di desa perbatasan dua kabupaten yang luasnya tidak seberapa(luas desa maksudnya).. Bayangkan cuma ada 15 RT dan 4 RW saja.. penduduknya juga cuma +- 4000 biji jiwa,,(emang kue)... jadi kalau kita keliling jalan kaki sehari juga finish,,, (kita? Kamu aja kali..) .. so kalau kamu teriak wooiaaa... sedesa pasti mendengarnya(????)..
    Cuma emak happy tinggal disini biarpun ikut mertua(yang cerewet.. sssstttt), punya suami yang alhamdulillah masih belum sibuk (pengangguran.. ssssstttt), warganya (termasuk emak) ramah-ramah, saling menolong, rajin dan penyayang.... 😁😁😁.. ga berlebihan lho, memang begitulah watak orang ndeso.. padahal emak kan warga pendatang.. belum 10 tahun disini, (whaaa).. dari yang tadinya berkulit bersih cemerlang (uhuk-uhuk) menjelma berkulit eksotik sawo busuk,, dari yang tadinya orang gunung tinggal di rumah ber-ac (alami), pindah habitat ke cuaca ekstrim panasnya... yahh perubahan hidup dan kehidupan siapa yang tau ya??? Emak jalanin aja dah...
     Dan sekarang ini emak sedang belajar jadi emak millenial, bohong-bohongan ikut ngeblog, bohong-bohongan ikut ngeLocal Guide Google dll nya yang yah semoga jelas membantu mengisi hari dan hati emak yang sedang galau ini. Sementara ini terkadang anak dan suami emak lagi ditelantarin,, (bercanda)..
   Berbicara tentang desa emak, emak itu ikut(ikutan) jadi relawan apalah-apalah itu untuk Lembaga sosial, untuk ibu-ibu Penggerak Kesejahteraan Keluarga, untuk Bumdesa padahal emak ngga tau kerja apa dan bagaimana,,(harus belajar banyak). Yang namanya relawan itu u know lah engga ada bayarannya, tugasnya rumit, banyak dan bejibun tapi zero sallary(😢😢),,. Kok emak mau?? Emak ngga tau juga apa yang emak cari, tapi yang pastinya pahala(Amiiiinnnn), pengalaman, & kebahagiaan batin juga faktor- faktor x lain. Maka dari itu emak pengin teman emak- emak lain ayolah daripada gosip yang murahan/mahalan lebih baik berkutit eh berkutat dengan hal yang bermanfaat.
  Juga semoga mendapat ilmu untuk pembelajaran anak cucu kita nanti... (sok tua), setidak-tidaknya kita punya banyak pengalaman positif yang indah untuk dikenang dan diceritakan.

Komentar